Sebuah bangunan terdiri dari berbagai bagian struktur. Agar kokoh dan mampu mendukung beban yang ada struktur bangunan harus dibuat sesuai dengan persyaratan teknis.
Fondasi
Bagian yang tak kelihatan namun memiliki peran sangat vital adalah fondasi. Bagian dari struktur yang paling lokasinya paling bawah ini berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah,sehingga pondasi harus diletakkan pada tanah yang keras.
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat membuat pondasi :
Kedalaman minimum untuk pembuatan pondasi adalah 60 cm. Seluruh pekerjaan pasangan batu gunung ini menggunakan adukan campuran 1 semen : 4 pasir. Pasangan batu gunung untuk fondasi dikerjakan setelah lapisan urug dan aanstamping selesai dipasang. Fondasi juga harus mempunyai hubungan kuat dengan sloof,hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan angker antara sloof dan pondasi dengan jarak 1 meter.
Beton
Dalam sebuah struktur bangunan selama ini dikenal dua jenis beton, bertulang dan tidak bertulang. Bagian struktur dengan beton bertulang diantaranya kolom, sloof, ringbalk, foot plate. Pada rumah sederhana sebaiknya ukuran beton untuk sloof 15×20 cm,kolom utama 15×15 cm,kolom praktis 13×13 cm,ringbalk 13×15 cm,balok kuda2 13×15 cm.
Beton bertulang dibuat dengan menggunakan perbandingan bahan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan menggunakan air 1/2 dari volume semen (FAS 0.5). Tulangan yang digunakan untuk kolom, balok 10 mm sedangkan begel 8 mm.
Sebagai catatan perbandingan di atas merupakan perbandingan volume. Cara menakarnya bisa dengan menggunakan ember atau timba. Pembuatan beton dengan perbandingan seperti di atas diharapkan bisa mencapai 150 kg/cm2.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan cetakan beton adalah :
- pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap getaran yang ditimbulkan pada saat pengecoran.
- setiap selesai pemasangan harus diteliti ulang baik kekuatan maupun bentuknya
- cetakan beton dibuat dari bahan yang baik sehingga mudah pada saat dilepaskan tanpa mengakibatkan kerusakan pada beton
- bekisting harus boleh dibuka setelah 28 hari.selama beton belum mengeras harus dilakukan perawatan dengan menyiram beton dengan air.
Dinding
Umumnya bangunan rumah di Indonesia menggunakan bahan bata atau batako. Bata ini disusun dan direkatkan dengan spesi. Mortar (spesi) yang digunakan pada ikatan bata dan plesteran dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 4 pasir, pada bagian yang memerlukan kedap air dapat digunakan 1 semen : 2 pasir.
Untuk menjaga ikatan antara bata dan kolom ataupun balok, maka setiap jarak 50 cm dipasang angker dengan panjang sekitar 30 cm menggunakan besi diameter 8 mm. sebelum dipasang,batu bata tersebut harus terlebih dahulu direndam dalam air dengan tujuan agar air spesi tidak diserap oleh bata. setiap pemasangan bata harus terisi padat dengan spesi minimal 1 cm.
Setelah pasangan bata selesai, proses selanjutnya adalah pekerjaan plesteran. Sebelum diplaster seluruh permukaan dinding,kolom dan balok harus dibasahi dulu dengan air sampai mencapai keadaan jenuh.pembersihan terhadap permukaan juga harus dilakukan sebelum dilakukan plesteran.
Kusen
Kusen bisa terbuat dari bahan kayu atau logam. Untuk kusen kayu harus dipasang angker yang akan ditanamkan kolom. Jika bukaan akibat kusen terlalu besar, maka harus menggunakan balok latai pada bagian atas kusen untuk mengurangi pembebanan berlebih pada kusen.
Diolah dari berbagai sumber