Pemerintah akan membangun 214.300 rumah di sejumlah wilayah Indonesia pada April tahun ini sebagai upaya upaya mengurangi backlog perumahan di dalam negeri.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan April tahun ini akan ada 211.000 rumah yang dibangun. Sasaran pembangunan sebagian besar adalah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 3.300 rumah non MBR.
“semua akan ground breaking, karena sudah pasti ada lahannya, pembiayaan dan pendanaannya sudah siap,” ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.Basuki menjelaskan pemerintah dan pengembang bakal memprioritaskan membangun perumahan di wilayah yang sudah menyediakan lahan. Hal tersebut membuat pemerintah optimistis dapat membangun 1 juta rumah seperti yang telah ditargetkan.
Ia mencontohkan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) saat ini telah memastikan ketersediaan lahan di 13 provinsi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pun telah memastikan lahan untuk membangun rumah tapak dan rumah susun di dua provinsi, serta 32 kabupaten kota.
“Kalau khusus rumah ini, kami bersama Bapertarum akan melakukan koordinasi langsung dengan pemerintah daerah, agar segera disediakan lahan,” ujarnya.
Pemerintah tahun ini menargetkan pembangunan 1 juta unit rumah baru, yang terdiri dari 600.000 rumah untuk MBR, dan 400.000 rumah non-MBR. Program tersebut dicanangkan guna mempermudah proses kepemilikan rumah oleh masyarakat yang selama ini dianggap tidak bankable oleh perbankan.