Persatuan Insinyur Indonesia (PII) meminta Insinyur dalam negeri lebih banyak dilibatkan dalam proyek pembangunan infrastruktur, yang
dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin. “Kami menuntut agar dalam
mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut memakai insinyur
Indonesia. Hal ini juga untuk mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) hingga 90 persen,” ujar Ketua PII Bobby Gafur Umar.
Menurut Bobby, beberapa proyek pemerintah seringkali
menggunakan barang dan jasa dari pihak asing, oleh karena itu pihaknya ingin
mengantisipasi agar hal ini menjadi perhatian pemerintah. “Contohnya
dalam pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt, hanya 10
persennya yang dalam nengeri. Kontraktornya asing, mesin asing, padahal
dengan kondisi sekarang ini kita bisa mencapai 40 persen TKDN. Ini
keprihatinan dari insinyur,” katanya.
Tak sampai di situ saja, Bobby menambahkan, PII
juga menginginkan penggunaan barang dan jasa impor hanya dilakukan
ketika jasa lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan proyek tersebut, namun
konsep yang ditawarkan berupa alih teknologi.
Soal pendanaan,
Bobby mengatakan selama ini proyek pemerintah banyak dimenangkan oleh
asing karena memiliki nilai lebih dari segi pendanaan. “Kontraktor
Indonesia disuruh ngerjain proyek di atas 100 juta dolar AS tidak
berani, karena tidak ada uangnya. Otomatis waktu tender kalah,” ujarnya.
Bobby menyarankan dibangunnya bank infrastruktur, untuk pembiayaan
proyek infrastruktur dalam jangka panjang dengan bunga yang relatif
lebih murah.
Menurut Bobby, Sebanyak 50 persen dari 700 ribu
insinyur di Indonesia bekerja tak sesuai bidang akademik, karena
lapangan pekerjaan yang masih terbatas di dalam negeri.
“Karena tidak ada lapangan kerja. Industri Indonesia hanya berkembang 4 persen. Insinyur teknik, masa kerja di bank,” katanya.
Bobby
menambahkan, dengan rencana pemerintah untuk menggenjot pembangunan
infrastruktur, Indonesia membutuhkan 250 ribu insinyur tambahan dan 350
ribu tenaga setingkat STM atau SMK dalam 10 tahun mendatang.