Jembatan Akashi Kaikyo : Perdebatan Panjang Menuju Kesempurnaan

Jembatan Akashi Kaikyo, memiliki bentang terpanjang 6.532 ft. Sebelum raksasa baja ini menjembatani Selat Akashi, memisahkan Kobe dari Iwaya, badai di daerah secara rutin menenggelamkan feri.

Para insinyur berfikir keras memecahkan solusi suatu struktur yang mampu dilewati 23.000 mobil setiap harinya, tahan gempa (gempa bumi berkekuatan 7,2 melanda pada tahun 1995). Tak hanya itu saja, tantangan yang dihadapi jembatan harus mampu menahan arus pasang surut konsisten yang kuat (9 knot), dan hembusan angin sampai 179 mph.
Saat memasuki tahun keenam proses pembangunan, jembatan ini pernah selamat dar gempa tahun 1995. Rupanya, peristiwa ini membawa satu topik baru yang diperdebatkan.

Kabel dukungan jembatan menjadi titik berikutnya perdebatan. Karena bagian terpanjang jembatan lebih dari satu mil, jika menggunakan kabel baja biasa dianggap terlalu berat. Akhirnya, insinyur Jepang harus menemukan solusi: tipe baru kawat baja yang fleksibel, sangat kuat dan terdiri dari campuran baru dari paduan dan silikon. Tebalnya hanya 5 milimeter , untai tunggal baja cerdik ini bisa mendukung berat tiga rhinoceri. Ribuan helai tersebut dipadatkan menjadi kabel tunggal kawat baja sepanjang lebih dari 300.000 kilometer. Kabel ini dipasang menggunakan helikopter.

Untuk mengangkat 290 bagian dek ke tempatnya, crane dibangun hanya untuk proyek ini. Gulungan dek ini termasuk desain segitiga yang dikondisikan tak hanya memungkinkan aliran udara, tetapi juga dimasukkan lengan vertikal untuk bertindak sebagai kemudi, serta menstabilkan dek selama angin kencang.

Setelah melalui proses panjang selama hampir satu dasawarsa, tahun 1998, bagian akhir dari dek berada di tempatnya. Jembatan gantung enam jalur, yang mengubah waktu perjalanan 45 menit naik feri ke menjadi empat menit perjalanan dengan mobil, sudah lengkap.

Tapi apakah tugas sudah selesai? Ternyata belum. Meskipun dirancang bertahan 200 tahun, Jembatan Akashi Kaikyo masih membutuhkan perawatan harian. Satu otoritas Honshu-Shikoku diberi tugas pemeliharaan jembatan, Ada pusat kontrol yang memantau segala gerakan horisontal serta vertikal jembatan, dan sistem pendingin udara yang dirancang untuk menjaga gulungan baja dari korosi.  Untuk bisa melewati jembatan ini, wisatawan harus membayar tol 2.300 yen (sekitar US $ 25) untuk menyeberangi jembatan dengan mobil.


Jembatan Akashi Kaikyo pernah menorehkan diri sebagai jembatan gantung terpanjang hasil kerja keras para insinyur negeri sakura. Namun, mereka mungkin tak akan bisa instrirahat lebih lama dan mencari inovasi baru lagi, jika tidak berkembang teknologi, termasuk kabel serat karbon yang ringan, bisa suatu hari nanti memungkinkan untuk membangun jembatan suspensi dengan jangkauan 10 kali dari Akashi Kaikyo.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *