Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di dalam untaian cincin api pasifik (ring of fire) dunia. Maka, tak heran jika sejak dahulu bencana gempa, tsunami, dan gunung meletus seringkali terjadi.
Seperti gempa yang terjadi di Palu, Donggala dan Lombok. Akibat musibah ini ribuan orang meninggal dan menderita luka-luka. Tak hanya itu saja, gempa juga mengakibatkan bangunan-bangunan rusak bahkan hingga runtuh rata dengan tanah.
Sebenarnya ilmuwan terus melakukan penelitian mencoba membuat bangunan yang tahan gempa. Mereka berpacu sesegera mungkin menemukanĀ teknologi yang bisa meminimalisir jumlah korban saat terjadi bencana gempa.
Konsep Rumah Tahan Gempa Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang mengalami bencana gempa lebih banyak dari negara-negara lain di dunia, sekaligus yang paling siap dengan teknologi inovasi bangunan anti gempa. Gedung dan rumah di Jepang dirancang untuk menghadapi serangan gempa yang sulit diprediksi. Salah satu perusahaan yang mengembangkan inovasi teknologi ini adalah Air Danshin.
Konsep rumah anti gempa yang dibuat adalah dengan menggunakan sistem teknologi airbag. Cara kerjanya cukup sederhana. Dikembangkan dengan sistem sensor yang bisa merasakan gempa dalam satu detik, selanjutnya sensor mengaktifkan kompresor dan mulai memompa airbag dengan udara berlimpah.
Airbag yang berada landasan bangunan akan mengangkat bangunan sebanyak 3 cm. sehingga selama gempa bangunan melayang-layang di atasnya. Apabila gempa sudah selesai maka airbag kembali lagi ke ukuran semula. Struktur bangunan pun akan kembali pada posisi seperti sebelumnya.