Revolusi berkelanjutan di bidang konstruksi dan bangunan. Ilmuwan dan juga para peneliti telah melakukan serangkaian percobaan dan penelitian untuk menemukan bahan bangunan sebagai inovasi teknologi untuk masa depan. Dari ragam batu bata yang begitu ramah lingkungan, hingga kayu tembus pandang. Ingin tahu bagaimana detilnya? Simak uraian berikut ini.
Kayu Transparan Tembus Pandang
Jika dulu Anda mungkin mengenal hanya kaca yang bisa memiliki efek tembus pandang, kini hal itu akan berubah dengan adanya kayukayu untuk kontruksi yang memiliki efek layaknya kaca. Tembus pandang, transparan, dan bisa meneruskan cahaya. Kualitas transparansi dari kayu ajaib ini lebih dari 80 persen.
Para peneliti dari Stockholm´s Royal Institute of Technology (KTH) memaparkan bahwa kayu tembus pandang ini dibuat dari ekstraksi lignin yang kemudian ditanam pada dinding sel kayu. Hasilnya adalah material yang begitu menyerupai kayu namun bisa tembus pandang.
Jendela, pintu, ataupun solar cells dapat didesain dari kayu tembus pandang ini. Tentu saja hasilnya akan lebih kuat dan kokoh ketimbang menggunakan kaca biasa.
Batu Bata dari Bahan Daur Ulang Puntung Rokok
Biasanya batu bata dibuat dari tanah yang dipanggang. Namun, inovasi ini memungkinkan batu bata dibuat dari putung rokok. Tentu saja temuan ini akan membantu bumi lebih ramah lingkungan. Mengingat jumlah putung rokok setiap tahun bisa mencapai 6 triliun putung rokok. Kandungan dari putung rokok ini tentunya bisa merusak tanah dan bumi jika dibiarkan begitu saja.
Jose Carlo Rubio Avalos mungkin tidak menyangka jika temuannya kini menjadi perbincangan dunia. Jose menemukan bahan semen yang bisa bercahaya dalam kegelapan. Semen ini memang bukan sembarang semen. Diklaim bisa digunakan dalam interior dan eksterior, semen ini menjadi solusi penghematan energi.
Dibuat dari ragam material tanpa mengandung unsur fosfor, tentunya ada ragam pertanyaan dari bahan apakah semen ini bisa menyala benderang saat sekitarnya gelap? Semen yang mampu bertahan hingga 100 tahun serta bisa menyala hingga 12 jam ini dibuat dari bahan photoactive yang dicampur ke dalam adonan dasar semen. Bahan ini ternyata mampu menyerap cahaya dan bisa juga menyimpan cahaya ultra violet.
Jose yang juga merupakan peneliti dari Universitas Michoana de San Nicolas de Hidalho, Meksiko ini menyatakan bahwa semen ini tidak hanya bisa digunakan sebagai bahan pembuat bangunan Gedung dan rumah, tapi juga bisa untuk membantu pembangunan jembatan, jalur pejalan kaki, tempat penyeberangan serta kolam renang.
Inovasi kekinian ini rupanya mendapat sambutan hangat di kalangan akademisi, pemerintah, pengusaha hingga ragam Lembaga masyarakat seperti LSM. Semen ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk pembangunan kamar mandi umum yang terkadang miskin pencahayaan.
Warna yang dikeluarkan semen ini adalah biru laut dan juga hijau pupus. Namun, Jose masih ingin melakukan inovasi lagi untuk menghasilkan warna merah, putih, ataupun ungu. Karena bahan dan proses pembuatannya yang rumit, semen ini memiliki harga lima kali lebih mahal dari semen biasa. Kabar baiknya, tidak perlu seluruh bangunan dengan semen ini, cukup bagian luar agar bisa menghemat anggaran.