Keterbatasan anggaran, merupakan salah satu kendala yang banyak dihadapi ketika hendak melakukan proses pembangunan. Baik itu membangun rumah maupun sekedar hendak melakukan renovasi bangunan. Dengan anggaran terbatas, tentu akan mempengaruhi proses pembelian bahan bangunan dan juga kualitas bahan bangunan. Sebab, kebutuhan anggaran untuk bahan bangunan mencapai 2/3 dari total anggaran. Itulah mengapa, diperlukan cara hemat membeli bahahn bangunan, agar rencana pembangunan bisa berjalan tanpa harus membuat anggaran melambung di luar ketersediaan dana.
Dengan mengetahui cara hemat membeli bahan bangunan, maka alokasi dana yang tersisa bisa digunakan untuk pos lain yang bermanfaat. Seperti menambah fasilitas atau meningkatkan kualitas bangunan.
Cara Berhemat
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menekan biaya pembelian bahan bangunan. Cara hemat membeli bahan bangunan ini, sangat tepat diterapkan apabila dana yang tersedia cukup terbatas. Cara yang bisa dilakukan antara lain adalah:
- Membeli semua material bahan bangunan melalui satu toko yang dianggap memberikan harga paling murah. Dengan begitu, Anda bisa meminta potongan harga karena pembelian yang dilakukan dalam partai besar, biasanya akan mendapatkan harga khusus dibandingkan dengan membeli secara eceran. Cara ini cukup memudahkan control belanja dan juga memudahkan apabila hendak meminta tambahan bahan material kepada toko tersebut.
- Mendapatkan informasi harga jual masing-masing produk dari setiap toko yang berbeda. Sehingga Anda bisa membeli produk tertentu di toko A yang menjual produk tersebut denggan harga paling murah. Sebaliknya, untuk produk lain, Anda bisa membeli di toko B dan seterusnya. Untuk cara ini, secara harga memang bisa mendapatkan selisih namun di sisi lain juga akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan informasi mengenai harga jual setiap produk dari toko yang berbeda.
- Berikan penawaran kepada toko bangunan, untuk menjadi pemborong atas rencana pembangunan yang hendak dilakukan. Apabila harga disepakati, Anda cukup membayar biaya sesuai kesepakatan dan tidak muncul risiko over budget. Karena proses penyediaan bahan bangunan sudah dilakukan dengan sistem borongan.
