Beberapa waktu lalu Ambon diguncang gempa sebesar 6,5 skala Richter, hingga berita ini diturunkan total korban adalah 30 orang meninggal dunia dan sebanyak 156 orang mengalami luka-luka. Banyak fasilitas umum yang rusak, termasuk fasilitas untuk air bersih, sehingga masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk mandi, memasak dan kebutuhan lainnya.
Maka karena itu, gerak cepat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR langsung ke lokasi yang terkena dampak gempa, yang tidak hanya membuat kerusakan pada bangunan-bangunan milik warga dan pemerintah, namun juga memakan korban jiwa dari berbagai kalangan.
Adapun bantuan tanggap darurat tersebut telah disalurkan oleh Kementerian PUPR dengan melalui tangan Balai Prasarana Permukiman Wilayah atau BPPW Maluku, Ditjen Cipta Karya tak lama setelah gempa terjadi. Bantuan cepat tanggap tersebut adalah fasilitas sarana dan prasarana misalnya tandon air, pemasangan tenda darurat untuk pengungsi, serta toilet mobil yang diperuntukkan bagi pasien yang ada di RSUD Dr M. Haulussy Kota Ambon.
Tak hanya di Kota Ambon saja, BPPW Maluku pun telah memberikan bantuan langsung yang berupa mobil toilet serta bantuan air bersih bagi masyarakat di Desa Tulehu, yang ada di Kabupaten Maluku tengah.
Di dalam masa tanggap darurat, memang paling diutamakan prasarana dan sarana air bersih yang tersedia untuk masyarakat, serta sanitasi yang mendukung keperluan masyarakat setiap harinya, bagi para korban yang sedang berada di pengungsian. Itulah kenapa Kementerian PUPR begitu concern dengan penyediaan air bersih di pengungsian masyarakat, juga memanfaatkan instalasi pengolahan air minum atau IPA yang terdekat, atau IPA mobile supaya bisa menyuplai air bersih ke berbagai posko pengungsian. Papar Menteri Basuki panjang lebar.
Adapun kerusakan yang telah diidentifikasi sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku adalah sambungan Jembatan Merah Putih yang retak, gedung rektorat dan juga auditorium Universitas Pattimura mengalami kerusakan, juga di gedung kampus IAIN dan Gedung kantor Badan Ketahanan pangan Provinsi Maluku, juga kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku.
Menurut pendapat anda, bantuan apa lagi yang dibutuhkan pengungsi Ambon? Bagi pendapat di komentar, ya!