Memilih hunian berarti memilih gaya hidup dan level kesehatan seluruh penghuni setiap hari. Hampir semua konsep hunian menawarkan desain modern, minimalis, dan ramah lingkungan. Hanya desain modern dan minimalis saja yang bisa disanggupi oleh pengembang masa kini.
Sementara itu, konsep ramah lingkungan masih sangat jauh. Ramah lingkungan bukan hanya soal pepohonan dan taman yang melingkupi hunian tersebut. Ini soal bagaimana para pemilik rumah menjaga kualitas hidupnya hari demi hari. Mulai dari udara yang bersih, bebas banjir, hingga aman dari tangan-tangan jahil.
Salah satu desain rumah ramah lingkungan ada pada desain rumah double decker. Hunian ini dinilai ramah lingkungan karena bisa menjauhkan penghuni rumah dari polusi udara kendaraan bermotor yang mungkin lalu lalang di depan rumah setiap saat. Selain itu, jika suatu waktu terjadi banjir yang tak terduga, para penghuni bisa cepat menyelamatkan diri ke lantai atas yang jauh
dari basement.
Karakteristik Rumah Double Decker
Anda mungkin pernah melihat rumah dengan konsep double decker ini. Apa yang berbeda dari rumah minimalis pada umumnya? Apakah hunian mewah belum ada yang muncul dengan konsep ini?
Karakteristik rumah double decker berikut mungkin pernah Anda temui.
l Bagian lantai satu rumah dibuat satu tingkat lebih tinggi dari basement. Sementara, basement sangat
sejajar dengan tinggi jalan di depannya.
l Dikenal dengan two level
infrastructure, konsep rumah double decker membuat penghuni rumah lebih sehat. Terdapat zona khusus parkiran pada basement. Zona ini tidak akan mengganggu aktivitas penghuni di zona atasnya yang merupakan zona pejalan kaki. Kemudian, pemilik rumah juga kadang membuat taman penghijauan di tingkat selanjutnya.
l Konsep rumah double decker juga
sangat menguntungkan bagi Anda yang ingin memiliki rukan. Anda bisa membuka usaha pada level terbawah hunian. Mungkin toko atau kantor kecil. Sementara, Anda tinggal pada level teratas hunian. Udara tempat Anda tinggal sehari-hari akan tetap bersih karena tidak bercampur dengan level bawah.
Penggunaan Atap Dak Beton
Konsep rumah double decker sangat menitikberatkan pada bentuk dan material atap. Konsep ramah lingkungan seringkali membuat pengembang kewalahan dalam mencari material dak yang tepat. Beton banyak digunakan untuk dak. Namun, selalu ada masalah dalam penggunaan dak beton. Suhu panas pada
ruangan di bawah dak beton membuat penghuni tidak betah. Untuk itu, atap dak beton yang memberi kesan kokoh pada konsep rumah double decker ini bisa dicegah dari beragam resiko buruk dengan cara:
Beri jarak antara atap beton ke plafon di bawahnya sekitar 50 cm. Hal ini memungkinkan sirkulasi udara yang
baik di dalam area rumah di bawahnya.
Tulangan besi ulir dengan diameter 10 mm dan jarak 20 cm harus digunakan dalam atap beton setebal kurang lebih 12 cm.
Campur coran beton dengan betonmix untuk mengatasi rembesan air hujan akibat retak rambut usai bencana gempa.
Jangan lupa untuk memperhatikan kemiringan dak beton saat dipasang. Atap dak beton setidaknya memiliki
kemiringan dua derajat untuk antisipasi adanya masalah usai hujan besar berhari-hari.
Desain rumah double decker bisa Anda terapkan pada lahan yang luas maupun sempit. Anda akan memiliki hunian modern yang ramah lingkungan tanpa harus menambah luas tanah.