Meskipun sudah berusia lanjut, gaya desain rumah klasik ternyata masih memiliki peminatnya sendiri. Penerapan gaya arsitektur klasik ini diterapkan di hampir semua bagian rumah. Baik secara eksterior maupun interior. Desain arsitektur ini terliat dari unsur detail yang diterapkan dalam berbagai elemen arsitektur. Juga penggunaan pilar – pilar tinggi dan besar yang terkesan kokoh.
Pada umumnya, gaya rumah klasik ini memang didominasi dengan gaya arsitektur Eropa. Khususnya pada masa Yunani dan Romawi Kuno. Namun, inspirasi gaya arsitektur klasik ini tidak terbatas pada masa tersebut saja. Ada beberapa zaman yang ikut mempengaruhi desain arsitektur rumah klasik yang masih ada hingga masa kini.
Gaya Rumah Klasik Era Gothic
Gaya gothic mengalami tren sekitar abad pertengahan. Karakter gothic ini juga diadaptasi ke dalam desain bangunan yang ada pada masa itu. Misalnya dengan penggunaan batu bata pada bagian dinding, dan detail lancip yang membentuk arah panah.
Gaya Rumah Klasik Era Rococo
Selanjutnya, di Era Rococo, gaya desain arsitektur juga semakin mengalami kebebasan. Arsitektur yang berwarna, penuh hiasan, dan terkesan playful menjadi salah satu gaya desain yang banyak muncul pada era ini.
Gaya Rumah Klasik Kolonial
Gaya rumah klasik di Indonesia sendiri sebenarnya merupakan pencampuran beberapa gaya arsitektur Eropa, baik dari Belanda maupun Inggris. Gaya rumah klasih di sini disesuaikan dengan iklim dan budaya di Indonesia. Gaya arsitektur ini bisa dengan mudah Anda temukan di kawasan Menteng, Medan, Bandung, Semarang, berbagai museum, dan juga istana negara.
Nah, itulah beberapa gaya rumah klasik yang sampai saat ini masih tren. Hanya saja, beberapa rumah – rumah baru yang mengusung gaya rumah klasik ini juga sudah mengalami pencampuran dengan gaya rumah modern. Sehingga lebih mudah diterima dan sesuai dengan kultur masyarakat saat ini.